Kamis, 13 Januari 2011

realita "abdi bangsa"

Sebuah dilema dalam pelaksanaan disiplin pegawai. Dibutuhkan sebuah semangat kebersamaan dalam membangun bangsa ke arah kemajuan. Adanya remunerasi memang dapat memacu prestasi kerja. Namun apakah dapat efektif meningkatkan sebuah kinerja.
Pengaturan Pegawai dan Penempatannya serta fasilitas bagi para pegawai yang anggarannya terkadang dipangkas sedemikian rupa sehingga kualitas pelayanan publik bukan semakin baik namun justru semakin rusak dan tak terpelihara.
Kita mesti benar-benar menyadari keberadaan ini sebagai sebuah bencana besar dalam kehidupan bermasyarakat. Allah melarang kita berbuat kerusakan di muka bumi ini. Salah satu kerusakan yang paling fatal adalah hilangnya keyakinan bahwa Allah melihat semua perbuatan jahat kita.
Seorang Kepala sebuah instansi berani memimpin jamaah korupsi. Seorang karyawan dengan senang membantu menjadi pendamping seorang "Tikus Anggaran" memark up SPJ. sebuah program pelayanan publik.
Saya hanya berharap Allah memberi kekuatan agar kita segera dapat keluar dari cengkeraman nafsu yang senantiasa menjerumuskan ke dalam kesengsaraan dunia dan akhirat. Cukup sudah bencana ini jangan terus menggerogoti kita.
Jangan senang membantu bencana alam jika bencana diri sendiri diabaikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengenai Saya

sumedang, JAWA BARAT, Indonesia
Tinggi 157cm,47kg,berkacamata

Pengikut